Wahai pemuda muslim, kalian
diciptakan di muka bumi ini untuk mewujudkan ketaatan dan pengabdian kepada
Allah serta untuk menyerahkan diri sepenuhnya terhadap seluruh keputusan-Nya.
Sebagaimana dalam firman-Nya:
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (Adz-Dzariyat 56)
Sesungguhnya misi besar yang Allah berikan
kepada kalian adalah memberlakukan hukum-hukum-Nya di seluruh penjuru dunia dan
untuk mengalihkan manusia dari penghambatan terhadap sesamanya serta untuk
membebaskan manusia dari alam yang sempit menuju alam bebas merdeka.
Untuk mewujudkan
misi tersebut, pemuda muslim harus mempunyai 4 kriteria:
1. Iman yang kuat,
yang akan bertambah dengan ketaatan kepada Allah SWT dan
Rasul-Nya dan berkurang dengan kemaksiatan
kepada-Nya (Al-Hadits)
2. Tekat yang kuat
tanpa rasa takut (Al-Ahzab 39)
3. Usaha yang
berkesinambungan, tanpa mengenal malas dan jenuh
4. Rela berkorban,
tidak mengharap apa-apa kecuali 2 alternatif "menang atau mati
syahid".

Selain itu juga banyak pemuda lain
seperti Abdullah bin Mas'ud, Mush'ab bin Umar, Bilal bin Rabah, dan ratusan
pemuda yang lainnya.Ughab bin Nafi yang berdiri di pantai Samudera Atlantik di
ujung barat berdo'a kepada Allah SWT, "Demi Rabb Muhammad, sekiranya bukan
karena bentangan samudera ini yang menjadi penghalang, niscaya aku akan
taklukkan seluruh jagat raya ini demi meninggikan kalimat-Mu, wahai Rabbku,
saksikanlah".
Dari tangan-tangan mujahid-mujahid
muda inilah mereka berhasil menaklukkan IMPERIUM SUPER POWER, yaitu Persia
dan Romawi. Mereka juga berhasil melakukan ekspansi ke berbagai negara. Wahai
pemuda muslim, tentu kalian sudah pernah mendengar 5 butir semboyan yang sering
dilantunkan oleh banyak lidah, yakni:
1.
Allah tujuan kami
2. Rasul panutan kami
3. Al-Qur'an undang-undang dasar kami
4. Jihad jalan kami
5. Syahid di jalan Allah cita-cita tertinggi kami.
2. Rasul panutan kami
3. Al-Qur'an undang-undang dasar kami
4. Jihad jalan kami
5. Syahid di jalan Allah cita-cita tertinggi kami.
Sesungguhnya semboyan-semboyan di
atas hanya akan menjadi "GINCU" bibir belaka bila kalian tidak
memiliki reaksi apa-apa terhadap semboyan itu. Juga tidak akan dapat
mengkristalkannya jika kalian belum berkaca kepada "murid-murid"
binaan Rasulullah SAW yang terdiri dari Khulafaurrasyidin, para sahabat, dan
orang-orang yang mengikuti jejak-jejak langkah mereka. Sesungguhnya 5 semboyan
di ataslah yang dapat menunjukkan indikasi, apakah seseorang itu benar-benar
muslim sejati ataupun ia hanyalah seorang muslim yang fasiq, munafiq, zalim,
ataupun kafir. Wahai saudara-saudaraku sesama muslim, renungkanlah serta
resapkanlah makna dari hadits berikut ini:
"Diriwayatkan oleh Abu
Khaitsamah r.a. yang ditinggal anaknya pada perang Badar, maka iapun datang
menghadap kepada Rasulullah SAW seraya berkata, "Sungguh aku sangat merasa
kecewa dalam perang Badar, padahal aku sangat berambisi (untuk mati syahid),
sampai-sampai aku mengikutsertakan putraku Khaitsamah dalam pertempuran
tersebut. Ternyata ia kena anak panah, dan itulah yang membuatnya syahid.
Semalam aku melihatnya dalam mimpi-mimpiku. Ia tampak datang dengan wajah
berseri-seri, seraya berjalan di antara rimbunnya pepohonan surga yang
dikelilingi sungai-sungai. Ia berkata kepadaku, "Wahai ayahku, sudilah
kiranya ayah menemani kami di dalam surga ini. Sungguh aku benar-benar
mendapatkan kebenaran janji Rabbku". Ya Rasulullah, hal itulah yang
membuatku merasa rindu untuk menemaninya. Apalagi usiaku sudah semakin lanjut
dan tulang-tulangku sudah terasa rapuh, rasanya aku sudah ingin sekali berjumpa
dengan Rabbku. Maka sudilah kiranya baginda mendo'akan aku, semoga Allah
mengaruniakan kepadaku syahadah, sehingga dapatlah aku menemani Khaitsamah di
dalam surga". Rasulullah pun mendo'akannya, akhirnya ia menemui syahidnya
dalam perang Uhud."
Wahai saudara-saudaraku para pemuda
Islam, begitukah gila dan semangat para pemuda bimbingan Rasulullah SAW. Mereka
saling berlomba-lomba untuk saling mendapatkan keridhaan Tuhannya, Allah SWT
walaupun hingga nyawa sebagai taruhannya. Bahkan mereka sendiri yang meminta
agar dapat mati dalam membela agama Allah (Islam). Lalu bagaimana dengan kita
semua? Apakah Islam yang kita sandang hanyalah di bibir kita saja? Tidakkah
kita akan merasa malu kelak apabila kita akan berjumpa dengan Allah SWT, Rasulullah
SAW, saudara-saudara mu'min dan muslim yang lain di Yaumul Akhir nanti?
Kita mengaku bahwa kita muslim, namun kita tidak pernah melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Kita tidak pernah meneladani apa-apa yang beliau ajarkan dan mengikuti apa-apa yang mereka lakukan. Bahkan kita menghadap diri dengan membawa sekian banyak dosa kita yang belum pernah bertaubat kepada-Nya.
Wahai diri, insaflah kalian semua,
laksanakan semua ibadah yang kalian bisa, karena ibadah bukan hanya shalat,
zakat, puasa, dan yang sejenisnya saja. Serta jauhilah dan cegahlah semua
kebatilan dengan segala kemampuan kalian, karena kalian mutlak melaksanakannya.
Masuklah kalian kepada "kelompok-kelompok" yang di dalamnya terdapat
orang-orang yang mu'min, orang-orang yang berusaha untuk dapat menerapkan semua
aturan-Nya. Karena dengan begitu, kalian akan terjaga dari kemaksiatan dan
dapat mawas diri daripada-Nya.
Ingatlah! Islam bukanlah agama yang
tidak mempunyai musuh, sesungguhnya musuh-musuh Islam sangatlah banyak sekali
dan pada saat ini mereka sedang berkuasa di atas bumi ini dan tengah
melaksanakan makar-makar (rencana jahatnya) terhadap kita semua.
Jadi, dengarlah seruan ini, masuklah
kalian dalam agama Islam secara keseluruhan agar Allah selalu meredhai kalian
dan mencintai kalian. Masuklah kalian di dalam kelompok-kelompok orang yang
berusaha untuk menegakkan agama-Nya di atas bumi ini. Dan semoga Allah SWT
melimpahkan segala rahmat, berkah, dan hidayah-Nya kepada kita. Amin.
No comments:
Post a Comment